Langsung ke konten utama

Konvergensi Media

Semakin berkembangnya waktu, teknologi pun mengalami perkembangan pesat baik dalam bentuk maupun fungsinya. Pada masa sekarang, teknologi pun menjadi canggih dan mempengaruhi banyak aspek dari kehidupan kita—yang dimana salah satunya merupakan aspek media. Seiring berjalannya waktu, media memiliki banyak transformasi dan bersifat multifungsi.  Media sudah tidak lagi memiliki fungsi tunggal karena—pada masa sekarang—satu media sudah mampu mencakup berbagai macam fungsi dari setiap media lainnya—atau yang lebih kita kenal dengan istilah konvergensi media.
            Apa itu konvergensi media? Adapaun pendapat dari Schepke (2012) mengenai konvergensi media, yaitu “..a new form of convergence as a combination of paid, owned, and earned content.” Adapun juga pendapat dari Owyang (2012), yaitu:“This form of convergence combines at least two or more channels of communication, and is characterized by a consistent storyline, look, and feel.” Artinya, konvergensi media merupakan sebuah bentuk dari gabungan antara dua fungsi komunikasi yang lebih dan dihasilkan dengan seiring berkembangnya dan canggihnya masa.
            Salah satu bentuk dasar dari konvergensi media ialah handphone (hp). Hp merupakan salah satu fungsi komunikasi yang pada awalnya hanya memiliki fungsi dasar untuk menelepon satu sama lain. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, hp menjadi memiliki fungsi yang lebih. Dari yang hanya kita gunakan untuk menghubungi orang lain, hp—pada masa sekarang—sudah memiliki fungsi untuk menghitung (fungsi kalkulator), mengambil foto (fungsi kamera), mendengar lagu (fungsi mp3), menonton online(fungsi tv), melihat peta (fungsi peta), dan lain-lainya. Hal tersebut memiliki hal yang positif, namun ada juga sisi negatif dari bentuk konvergensi media tersebut.
            Pada dasarnya, konvergensi media terjadi karena merupakan sebuah usaha manusia untuk menciptakan sebuah media yang memiliki berbagai macam saluran yang mampu menarik perhatian masyarakat. Salah satu bentuk konvergensi media pada masa sekarang yang diciptakan untuk memenuhi keinginan masyarakat ialah instagram. Untuk bersaing dengan media sosial lainnya, instagram selalu melakukan inovasi agar masyarakat tidak lupa dan selalu menggunakan instagram. Dari yang awalnya hanya berfungsi mengunggah foto dan video di internet, instagram berusaha beradaptasi dengan perkembangan teknologi masa sekarang, seperti adanya instagram stories—yaitu fitur yang mampu merekam apa yang sedang kita lakukan dalam waktu kira-kira 30 detik. Melihat era masa kita yang didominasi remaja, instagram menambahi fitur yang mampu berfungsi sama seperti aplikasi phhhoto—yang diimplementasikan di instagram dalam bentuk boomerang—dan snapchat—mengingat karena kedua aplikasi ini memiliki banyak pengguna. 
            Selain dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, konvergensi media juga mempengaruhi kehidupan di industri. Contohnya ialah harian KOMPAS. Sejak tahun 1920-an, Kompas menjadi surat kabar yang paling sering dibacai oleh masyarakat Indonesia. Setelah menjalani puluhan tahun, Kompas masih menjadi koran yang sering dibaca hingga saat ini. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan Kompas yang mengikuti perkembangan era teknologi dan beradaptasi dengan tangguh. Kompas pun mengeluarkan koran digital (e-paper Kompas) dengan disertai KompasTV, Kompas.com, dan Kompasiana sehingga para pembaca lebih mudah mengakses berita. Pada masa sekarang, para pembaca sudah bisa membaca Kompas melalui berbagai macam medium, seperti melalui televisi konvensional maupun kabel, internet, tablet, komputer, laptop, aplikasi OTT Kompas serta lain-lainnya.
            Menurut saya, konvergensi media mempengaruhi pola perilaku kita sebagai masyarakat. Mengapa? Dengan adanya konvergensi media, semua hal menjadi praktis dan mudah. Hal tersebut menciptakan kita—sebagai pengguna—memiliki rasa ketergantungan dengan teknologi sehingga kita tidak bisa menjadi independen. Selain itu, konvergensi media menciptakan khalayak yang individualis karena cenderung lebih mementingkan kepentingan diri sendiri. khalayak juga memiliki perubahan. Dengan adanya konvergensi media dalam media cetak, khalayak jadi semakin jarang melestarikan kebudayaan baca melalui koran, khususnya remaja. Remaja jadi mengandalkan berita melalui hp dan internet. Bahkan, kebanyakan remaja sudah jarang menonton berita melalui televisi karena terlalu mengandalkan berita dan kebanyakan remaja mengandalkan berita yang ada pada Line news dikarenakan kelompok remaja tiap hari mengakses aplikasi Line.
Dalam dunia industri, menurut saya ialah pola pengiriman berita juga mengalami perubahan. Sebelumnya, hasil berita langsung diberikan kepada redaktur melalui folder sesuai rubrik. Sekarang, reporter wajib mengirim berita ke newsroom. Setelah tersentralnya materi berita yang ada pada newsroom, semua platform terhubung dengan newsroomsehingga memudahkan sistem proses kerja. Para reporter dituntut untuk mengelola berita dalam beberapa platform dengan kemampuan khusus dan tingkatan multitasking.

Karina Dhara Anandia / 1506756236



Referensi:
Anon, (2015). Forms of Media Convergence and Multimedia Content – A Romanian Perspective, Comunicar, n. 44, v. XXII, 2015 |.
Anon, (2017). [online] Available at: http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/mediamorphosis_2.pdf [Accessed 27 Mar. 2017].
Anon, (2017). [online] Available at: http://e-journal.uajy.ac.id/1422/2/1KOM03453.pdf [Accessed 27 Mar. 2017].
Drulă, D. (2015). Forms of Media Convergence and Multimedia Content – A Romanian Perspective. Forms of Media Convergence and Multimedia Content – A Romanian Perspective, Comunicar, n. 44, v. XXII, 2015.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lambeturah: Sebuah Pelanggaran Privasi

Di masa sekarang semua orang menggunakan internet untuk mengakses banyak hal, terlebih penggunaan internet sudah bisa dilakukan dengan telepon genggam. Penggunaan media sosial serta platform lainnya dapat diakses oleh siapapun. Walaupun banyak keuntungan dari kebebasan penggunanya namun tetap ada dampak negatifnya. Terkadang seseorang menggunakan internet untuk membuka atau melanggar privasi orang lain sehigga orang lain merasa terganggu.  Apa itu privasi? Privasi adalah Kemampuan seseorang untuk mengendalikan interaksi mereka dengan orang lain baik secara visual ,audial, maupun alfaktori untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Privasi di masa sebelum adanya internet berbeda dengan masa sekarang yang dipenuhi dengan internet. Hal-hal yang tadinya menjadi privasi, sekarang berubah menjadi bukan privasi dengan adanya sosial media. Dengan adanya konvergensi media, masyarakat pun bisa mengakses informasi secara cepat, mudah, dan luas. Namun, hal tersebut juga bisa menjadi anc...

Social Construction of Technology

Halo  semuanya !  selamat   datang  di  pembahasan kali  ini  yang  akan   membahas   tentang  Social  Constuction  of Technology.  Apa   sih   Social Construction of Technology   itu ?   M enurut  Scot  social Construction of Technology  adalah suatu  proses  sosioteknikal   interaktif  yang  membentuk segala   bentuk   teknologi .  Teknologi   ini   dilihat   teori   keluar tumbuh   dari  proses  interaktif  ( wacana   sosial )  antara kelompok-kelompok   sosial . Social Construction of Technology  telah   tumbuh   keluar   dari   prinsip konstruktivisme   sosial   dan   sosiologi   pengetahuan ilmiah . Scot  melihat   perkembangan   teknologi   sebagai proses  interaktif   atau   wacan a   antara ...

Sosial Media Bukan Sarana Isu SARA : Pahami UU ITE

Sosial Media Bukan Sarana Isu SARA : Pahami UU ITE Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik  atau Undang Undang nomor 11 tahun 2008 atau UU ITE merupakan undang-undang yang mengatur bagaimana kita menggunakan internet secara bijak. UU ITE merupakan hasil kerja kolektif dari berbagai kementerian seperti kementerian perhubungan, kementerian perindustrian, dan kementerian perdagangan. Penyusunan naskah RUU ITE merupakan hasil kerja sama pemerintah dengan tim dari Universitas Padjajaran (Unpad), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Indonesia (UI). Pada 25 Maret 2008, DPR menyetujui RUU ITE menjadi UU ITE. Undang-undang ini mengatur beberapa pelanggaran yang terjadi di dunia maya. Berikut adalah konten yang patut dihindari agar tidak terjerat UU ITE : 1. Konten melanggar kesusilaan, ancaman tetap yaitu maksimal 6 tahun penjara. 2. Konten perjudian, ancaman tetap yaitu maksimal 6 tahun penjara. 3. Konten yang memuat penghinaan dan atau pencemaran nama baik. B...