Di kehidupan sehari-hari seringkali kita
mendengar mengenai masalah-masalah terkait privasi. Tetapi sebenarnya apa itu
privasi? Dan mengapa hal ini penting untuk kita perhatikan?
Menurut Turow (2014) dalam buku Media Today, privasi dijelaskan sebagai "the right to be protected from unwanted intrusions and disclosures". Dari pengertian tersebut, bisa dikatakan bahwa privasi adalah hak seseorang untuk terlindungi dari gangguan yang tidak diinginkan dan keterbukaan diri. Maksudnya disini adalah seseorang berhak untuk memiliki ruang pribadinya dan tidak diganggu oleh pihak lain dan juga berhak menjaga keterbukaannya terhadap orang lain.
Pelanggaran privasi di era digital ini terjadi di aplikasi dan social media yang kita gunakan sehari-hari.
Salah satunya misalnya di social media Facebook, Max Schrems dan 25.000 orang pengguna Facebook mengajukan gugatan terkait privasi melalui pengadilan Austria. Mereka menggugat Facebook telah memindai pesan pribadi dengan URL dengan melakukan banyak pelanggaran termasuk secara ilegal memanfaatkan data pribadi pengguna yang memungkinkan Facebook mendapatkan keuntungan pribadi dengan cara menjual data tersebut ke pihak seperti pengiklan. Kemudian, Facebook juga melakukan tracking penggunanya ke website-website lain dan memanfaatkan data ini untuk kemudian dijual kepada pengiklan. Hal ini merupakan pelanggaran privasi karena telah melanggar ruang pribadi seseorang dan menggunakan data seseorang tanpa izin.
Sekarang teman-teman sudah tahu kalau iklan baju
lucu yang sempat masuk ke shopping cart tapi tidak terbeli yang tiba-tiba
muncul di pinggir itu sebenarnya adalah salah satu pelanggaran dari privasi.
Jadi apa dong yang bisa kita lakukan untuk mengatasinya?
Solusi dari masalah ini salah satunya adalah penegasan
regulasi terkait yaitu melalui Undang-Undang Perlindungan Informasi dan
Teknologi. Tetapi itu kan tugas pemerintah, yang kita bisa lakukan sebagai
pengguna adalah untuk selalu memfilter apa yang kita posting ke dunia maya dan
juga membaca terms of service dari
sebuah aplikasi atau sosial media.
“Terms of
service yang panjang banget itu semuanya harus dibaca?”
Pasti teman-teman udah males duluan untuk baca those endless paragraphs of terms of service
dan kepingin langsung klik centang “I
have read and agree to the terms.” kan? Padahal disinilah
pernyataan-pernyataan ‘curang’ bersembunyi dan kadang bisa merugikan karena
melanggar privasi kita. Tenang aja teman-teman, sekarang ada website yang
membantu kita untuk memahami terms of
service dengan membuatnya menjadi poin-poin dan juga memberi rating terms of service suatu aplikasi
dan social media.
Website penyelamat ini adalah Terms of Service Didn’t Read. Website ini dibuat berlatar
belakang dari bagaimana kita sebagai seorang pengguna aplikasi dan sosial media
tidak pernah membaca terms of service
dan “constantly lying” dengan
mencentang setuju. Di website ini teman-teman bisa melihat poin-poin tentang
terms of service berbagai aplikasi dan social media seperti soundcloud,
facebook, twitter, google dan masih banyak lainnya. Website ini juga
menginformasikan poin-poin mana yang kira-kira dapat merugikan kita beserta
penjelasan lebih rinci tentang poin-poin tersebut. Namun, karena website ini masih
bisa terbilang baru (projek ini dimulai pada tahun 2012) informasinya belum
lengkap dan tim dari TOSDR sendiri mengatakan bahwa data yang mereka sajikan
akan terus berkembang. Website ini juga memberi peluang bagi kita untuk ikut
berkontribusi dalam memberikan informasi terkait terms of service suatu
aplikasi dan sosial media. Meski begitu, website ini sudah meng-cover aplikasi dan sosial media populer
yang sering kita gunakan jadi data yang tersedia sekarang sudah cukup membantu.
Oleh karena itu, mulai sekarang don’t just
tick to agree, start understanding the terms to protect your privacy!
Turow, Joseph. Media Today Mass Media in a Converging World 5th Ed. 2014.
http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/01/facebook-hadapi-gugatan-soal-pelanggaran-privasi
Oleh Mazaya Putri Diandari (1506755555)
Bener banget bahwa seringkali kita malas membaca term and condition dan seolah olah telah membaca dan menyetujui karena panhang banget. Persoalannya terkadang kita tidak diberi pilihan untuk tidak menwrima atau tidak setuju karena mengakubatkan proses mengaksesnya menjadi terhalang.
BalasHapus