Fenomena Click bait?
Fenomena click bait ini terjadi dikarenakan
konvergensi media. Ada tiga dampak dari konvergensi terhadap industri media
yaitu penurunan kualitas informasi, meningkatnya konglomerasi media serta
menurunnya industri media konvensional. Penurunan kualitas informasi disebabkan oleh fenomena
click bait. Portal berita online sebagai bentuk media yang konvergen
mengutamakan prinsip traffic dan menyajikan berita yang lebih ringkas namun
aktual. Jebakan click bait ini terjadi sebagai modus media online untuk menarik
pembaca. Menurut Urban dictionary, jebakan klik adalah link (tautan) ang
menarik perhatian mata (eyecatching link) di website yang mendorong orang untuk
meng-klik dan membacanya.
Data Portal berita Online Terpopuler tahun 2017
1. Detik.com (CT Corp)
2. Tribunnnews.com
(kompas)
3. Liputan6.com
4. Kaskus.co.id
5. Kapanlagi.com
6. Okezone.com
7. Merdeka.com
Sumber:
www.alexa.com
Situs-situs tersebut mendapatkan uang dikarenakan
adanya pengiklan yang akan membayar mereka. Semakin banyak orang yang
meng”click” suatu berita maka semakin banyak pula uang yang masuk sebagai
pendapatan dari page berita tersebut.
Pada praktiknya
ada beberapa jebakan click bait yang dilakukan. Yang pertama yaitu permasalahan
yang terjadi dikarenakan fenomena click bait adalah judul pemberitaan yang
sensasional. Terkadang judul yang sensasional itu tidak sesuai dengan isi
berita. Contohnya adalah berita dari detikfinance yaitu dengan judul “Virgin
Air, Maskapai Punya Orang Terkaya Inggris) ternyata isi berita tersebut adalah
tentang pemilik virgin air yang merupakan orang terkaya di Inggris nomer 8
menurut forbes. Padahal mungkin kita berfikir bahwa orang yang disebutkan
adalah orang terkaya nomer satu di Inggris. Contoh lainnya adalah dari tribun
Batam yaitu dengan judul “ 13 Pemain cedera, Manchester United bakal absen 2
bulan” ternyata yang ada didlam beritany adalah hanya satu pemain yang akan
absen 2 bulan dan hal itupun masih belum tentu dan belum dapat dipastikan. Ada
beberapa berita yang menggunakan kata “ini” atau “begini” agar orang penasaran
dengan apa yang diberitakan. Contohnya adalah “Inilah Orang Paling Kesepian di
Dunia” , “ Ditetapkan Jadi Tersangaka Pembangunan Stadion, YAS berkomentar Begini”. Yang terakhir adalah
penggunaan kata seru (injeksi) seperti wow!, Keren!, Duh!, Astaga! Contohnya ialah
“Kereen! Kota bandung resmikan smart digital classroom”
Jebakan click
terkadang berisi berita yang judulnya tidak sesuai dengan isi yang jelas
melanggar kode etik jurnalisme. Sehingga kredibitas media yang memuat berita
tersebut sangat rendah. Karena itu adalah ciri khas yellow journalism. Faktor pendorong
utama fenomena ini adalah persaingan ketat antar media untuk mendapatkan pembaca
atau pengunjung berita. Sehigga ini mempengaruhi kredibilitas sebuah media
online karena tidak adanya aspek akurasi, kejujuran, keseimbangan, serta
verifikasi dan konfirmasi.
Alur dari pembuatan berita online dan fenomena Click
Bait adalah:
1. Portal
Beita Online
2. Sensasional
(bukan Hoax)
3. Menambah
rasa penasaran
4. Push
into pull model
5. Traffic
Flows
6. Pengiklan
mencari situs yang High Traffic
7. Tawaran
diterima oleh pebisnis media
8. Revenues
Stream!
Perubahan terjadi dikarenakan adanya fenomena Click
Bait. Terutama perilaku pengiklan yang beralih penggunaaan ke digital platform
karena melihat 3 fenomena yaitu tren penggunaan internet sedang naik, segmented
marketing lebih efektif, dan semua orang menjadi gadgetholics karena gadget
semakin murah. Pebisnis melihat iklan digital sebagai bentuk cost-efficiency,
dan begitupula pengiklan. Dari segi pebisnis, media online atau portal berita
dilihat sebagai cash cows dalam growth
share matrix sedangkan pengiklan dapat melacak “kesukaan” target melalui user
participation: like,share,comment.
Cara untuk
menghindari click bait yang telah dilakukan facebook. Yang pertama
adalah facebook telah mengembangkan algoritma anti click-bait yang dikembangkan
sejak 2014. Dengan melihat user behavior.
Referensi
Dekavalla,Marina.2015, “The Scottish Newspaper
Industry in the Digital Era”. Media Culture&society107-114.
Ripolles, Andreu Casero, and Jessica Izquierdo
Castillo. 2013. “Between Decline and a New Media Online Business Model : The
Case of The Spanish Newspaper Industry” Journal
of Media Business Studies 63-78
Romelteamedia.com
http://batam.tribunnews.com/2016/02/18/13-pemain-cedera-manchester-united-bakal-absen-selama-2-bulan
http://jateng.tribunnews.com/2016/10/23/inilah-orang-paling-kesepian-di-dunia
Winda Prima Nurulita-1506720766
Tulisan yang bagus. Saya sangat terbantu dengan tulisan ini. Bisa memahami clickbait dengan mudah. Saya juga membuat tulisan tentang itu. Judulnya "Clickbait: Arti, Cara Kerja, dan Contohnya". Barangkali bisa jadi pembanding. Untuk membaca klik link di bawah ini:
BalasHapushttps://www.banjirembun.com/2019/01/clickbait-arti-cara-kerja-dan-contohnya.html