Di masa sekarang semua orang menggunakan internet
untuk mengakses banyak hal, terlebih penggunaan internet sudah bisa dilakukan
dengan telepon genggam. Penggunaan media sosial serta platform lainnya dapat
diakses oleh siapapun. Walaupun banyak keuntungan dari kebebasan penggunanya namun
tetap ada dampak negatifnya. Terkadang seseorang menggunakan internet untuk
membuka atau melanggar privasi orang lain sehigga orang lain merasa terganggu. Apa itu privasi? Privasi adalah Kemampuan seseorang untuk mengendalikan interaksi
mereka dengan orang lain baik secara visual ,audial, maupun alfaktori untuk
mendapatkan apa yang diinginkannya. Privasi di masa sebelum adanya internet
berbeda dengan masa sekarang yang dipenuhi dengan internet. Hal-hal yang
tadinya menjadi privasi, sekarang berubah menjadi bukan privasi dengan adanya
sosial media.
Dengan adanya konvergensi media, masyarakat pun bisa mengakses informasi secara cepat, mudah, dan luas. Namun, hal tersebut juga bisa menjadi ancaman terhadap hak privasi seseorang. Teknologi pada masa sekarang tidak lagi hanya memiliki satu fungsi sehingga mampu memberikan banyak opsi kepada para pengguna dalam menyajikan informasi, seperti salah satu aplikasi instagram. Instagram menjadi hasil bentuk konvergensi media yang dimana mampu menyediakan informasi dalam bentuk foto, video, instagram stories, ataupun bentuk tulisan informasi yang dapat ditulis pada caption.
Kini masyarakat pun dapat menggunakan teknologi dengan praktis. Kita tidak perlu lagi membeli kamera, menunggu orang online untuk di-chat, atau menelepon orang jika ingin menghubunginya. Salah satu bentuk konvergensi media, instagram, dapat mempermudah kita dalam mengakses berbagai macam informasi. Dari foto kenangan seseorang hingga video tutorial bakat(memasak atau make up), kita bisa mengakses berbagai aneka konten informasi melalui instagram. Kita bisa memberikan pesan secara langsung terhadap orang yang ingin kita hubungi dan kita dapat secara langsung merekam serta mempublisitaskannya hanya dalam waktu beberapa detik. Namun, hal tersebut menjadi dampak negatif konvergensi media. Dengan efek konvergensi media yang dapat mencakup banyak khalayak dan cepat untuk diakses, banyak pengguna yang memanfaatkan efek tersebut untuk menyajikan informasi yang dikategorikan sebagai privasi dan mengancam hak privasi seseorang.
Kasus yang kami pilih berhubungan dengan pelanggaran privasi adalah akun Lambeturah di Instagram. Akun Lambeturah adalah akun yang menyebarkan berita berdasarkan laporan dari netizen. Pada deskripsi akunnya, Lambeturah menyebutkan bahwa berita baru akan diterima jika terdapat bukti foto.
Gambar diatas merupakan tampilan dari akun Lambeturah sendiri, dapat terlihat followers Lambeturah yang sangat banyak dan terdapat tulisan "dm no pic hoax" yang berarti akun ini menerima laporan melaui dm dari netizen yang harus beserta bukti foto yang real. Selain dm, pelaporan berita bisa juga dilakukan melalui whatsapp yang tertera di bio Lambeturah.
Kedua gambar diatas merupakan contoh postingan Lambeturah, yang di mana informasinya didapatkan oleh netizen yang mengirimkan foto melalui dm atau whatsapp. Terlihat dari foto ini, artis tidak menyadari dirinya sedang di foto atau pengambilan gambar dilakukan secara diam-diam. Hal ini dapat dikatakan merupakan pelanggaran privasi karena setiap postingan Lambeturah tidak berdasarkan perizinan artis terkait. Ini menyebabkan penyebaran informasi yang mungkin sebenarnya tidak diinginkan oleh artis tersebut, atau bisa juga mengundang fitnah dan berita yang tidak benar. Pelanggaran lainnya adalah kadang Lambeturah memposting informasi sebelum artis yang berkaitan menghendaki informasi tersebut disebarkan. Salah satu contohnya adalah postingan Lambeturah sebagai berikut:
Dapat dilihat waktu postingan antara akun Lambeturah dan dengan akun artis yang bersangkutan, Raisa dan Hamish. Akun Lambeturah mengupload satu hari sebelum Hamish secara resmi menyebarkan informasi tersebut.
Dalam hal melindungi privasi dan mencegah pelanggaran privasi menurut kami sebaiknya dilakukan melalui dua cara, yaitu melalui regulasi dan mekanisme report pada platform online. Di dalam regulasi Indonesia telah diatur perlindungan privasi di dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 20 Tahun 2016 tanggal 1 Desember 2016 yang berisi mengenai perlindungan data pribadi. Namun ini hanya berlaku pada konten pribadi yang sudah dipost di media sosial, bukan dokumentasi tentang seseorang yang kemudian dipost tanpa izin seperti beberapa foto pada akun Lambeturah. Sebaiknya harus ada regulasi dari pemerintah maupun pemilik platform dari sosial media untuk menegakkan pelanggaran privasi. Dalam hal ini pemilik konten dan netizen aktif melaporkan kepada pemerintah atau pemilik platform apabila pelanggaran ini muncul. Selain dengan regulasi, masalah penyebaran privasi orang lain pun dapat diredam dengan adanya fitur report dari media sosial tersebut. Fitur tersebut dihadirkan apabila kita sebagai social media user merasa terusik oleh salah satu account yang menyebarkan privasi kita ataupun tersadar bahwa menggangu privasi orang lain. Instagram pun mendukung perlindungan privasi. Di instagram, fitur report sendiri memang sudah ada. Kita dapat me-report post untuk dihapus, maupun me-report akun untuk di deactiveated. Berikut adalah cara melakukan report di instagram.
Referensi
How do I report something inappropriate when using Instagram on the web?. Retrieved from https://help.instagram.com/519598734752872
Kominfo (2016). Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 20 Tahun 2016 tanggal 1 Desember 2016. Retrieved from https://jdih.kominfo.go.id/produk_hukum/view/id/553/peraturan+menteri+komunikasi+dan+informatika+nomor+20+tahun+2016+tanggal+1+desember+2016
oleh kami :
Winda Prima Nurulita (1506720766)
Arya Bhaswara Sutoyo (1506756425)
Raka Hutomo (1506756330)
Mazaya Putri Diandari (1506755555)
Miratul Ainy (1506756596)
Karina Dhara Anandia (1506756236)
Saya setuju dengan saran kelompok bahwa kita sebagai netizen harus melaporkan secara aktif kepada pemerintah apabila terdapat konten-konten pada media sosial yang mengganggu kenyamanan dan melanggar privasi dan meminta pemerintah untuk secara tegas mengatasi permasalahan yang kian marak tersebut. Namun menurut saya fitur report yang ada di media sosial tersebut masih kurang efektif karena pemilik akun bisa membuat akun baru atau memulihkan kembali akunnya dan mengulangi hal yang sama.
BalasHapus-Nadya Pratiwi, 1506686053-
Secara garis besar, Lambeturah sendiri sebenarnya bentuk atas kebebasan dalam mengungkapkan pendapat yang terjadi di Indonesia. Lambeturah sendiri merupakan bentuk atas eksploitasi yang dilakukan kepada artis dengan upaya untuk menjadi terkenal dan juga berusaha mencari perhatian agar pengikut di Instagram yang Lambeturah miliki bisa banyak. Berkaitan dengan teori SCOT, teori ini salah satunya mengungkapkan bahwa artefak lahir dikarenakan adanya masalah yang terjadi dan umumnya dilakukan oleh grup sosial tertentu. Dalam hal ini, objek Lambeturah yang dikatakan artefak ialah artis. Lambeturah sendiri dikatakan sebagai solusi dan variasi ketika ingin mencari tahu mengenai gosip ataupun kabar yang tidak terekspos media umum yang menggunakan platform berbasis website. Dengan kemudahan akses Instagram yang sering dilakukan melalui telepon genggam, Lambeturah merupakan bukti bahwa SCOT dalam teknologi bisa terjadi, dimana dahulu untuk mendapatkan gosip harus menonton televisi, kini dengan adanya kemudahan internet yang ada pada dalam telepon genggam bisa mengetahui bagaimana gosip yang dimiliki artis secara terkini.
BalasHapusDimas Dwi Nugraha - 1506755611
Ruang privat seseorang yang mulai menyempit merupakan akibat dari konvergensi media, begitulah pandangan teori determinisme teknologi. Kehadiran media sosial menuntut seseorang untuk menceritakan hal-hal yang terjadi di hidupnya, tentunya batasan antara ruang privat dan ruang publik memburam secara perlahan-lahan. Hal ini terbukti dari contoh kasus Lambe Turah di atas.
BalasHapusMirisnya, banyak orang yang mendukung Lambe Turah untuk selalu memposting foto-foto artis yang dipotret secara diam-diam. Para pendukung Lambe Turah beralasan bahwa era digital adalah era yang serba terbuka. Mereka merasa memiliki hak untuk mengetahui segala hal di penjuru dunia. Dukungan inilah yang membuat Lambe Turah semakin bersemangat untuk memposting foto-foto artis yang diambil tanpa izin.
Tak heran, kini privasi bagi para artis merupakan suatu hal yang mahal....
Patricia Stella Harefa, 1506685896
Menurut saya hal tersebut berkaitan dengan efek dari konvergensi media, karena sejak hadirnya konsep dari konvergensi media, batasan antara ruang privat dengan ruang publik menjadi bias. Hal tersebut berkaitan dengan perubahan perilaku masyarakat (salah satunya artis) menjadi hobi dalam menuliksan ataupun memposting hal-hal yang seharusnya menjadi data privat, tetapi mereka malah lebih senang untuk mengumbarnya ke sosial media. Perubahan perilaku itu merupakan bukti dari teori determinisme teknologi, karena perkembangan teknologi mempengaruhi budaya dan cara berpikir manusia.Untuk lebih jelasnya misalkan kita ambil contoh Instagram artis seperti raffi ahmad, dimana saat ini dia memposting apapun yang berkaitan dengan kehidupan privatnya, bahkan apakah hal tersebut masih bisa dikategorikan sebagai privasi apabila dia menyebarkannya di media sosial?
BalasHapusPada akhirnya menurut pendapat saya, lambe turah tidak salah sepenuhnya terhadap konteks pelanggaran privasi, karena pada kenyataanya para artis pun membiarkan kehidupan atau ruang privat mereka diumbar ke media sosial.
Nabil Abdurrahman 1506734550
Pelanggaran privasi yang dilakukan oleh oknum-oknum media sosial memang sudah marak terjadi belakangan ini. Masalah antara privasi dengan media sosial akan selalu ada tanpa ada penyelesaian yang jelas.
BalasHapusMari tengok dari sudut pandang yang lain. Sebuah data (privasi) memiliki nilai yang sangat tinggi sebagai “objek jual”. Semakin banyak sang pemilik akun menjual data tersebut, maka semakin besar omset yang akan diperoleh pemilik akun. Dari sini kita dapat melihat tampaknya ada permasalahan serius dari logika model bisnis media sosial itu sendiri. Melihat dari objek yang dikaji yaitu Lambe Turah, mereka memang menyatakan dirinya sebagai platform bagi “siapapun” untuk dapat berbagi informasi kalangan tertentu seperti artis. Follower yang merupakan sumber uang dari Instagram disamping likes dari akun tersebut dapat dikatakan cukup banyak sehingga mudah bagi akun ini untuk melakukan penyebaran privasi. Dengan tagline NO PICT=HOAX , mereka mendorong setiap orang agar mau berbagi foto sehingga bisa menjadi bukti valid. Sasaran yang diambil gambarnya mungkin keberatan, tetapi kalau berbicara mengenai rupiah, siapa juga yang akan menolak? Hanya dengan menyediakan platform untuk berbagi privasi, mereka bisa duduk manis mendapatkan omset jutaan rupiah tanpa perlu mengerahkan usaha lebih.
Mungkin poin ini bisa ditambahkan agar membuat artikel menjadi lebih menarik.
G.P. Yuda Prasetia Adhiguna_1506686261
menurut saya dengan adanya konvergensi media batasan untuk pelanggaran hak privasi sudah tidak ada limitnya lagi. akun instagram lambeturah merupakan akun yang sangat terkenal dikalangan masyarakat indonesia dimana akun ini mengupload foto-foto yang didapatkan oleh para netizen secara diam-diam. mungkin memang para netizen yang belum/tidak memiliki pengetahuan mengenai pelanggaran privasi ini, namun jika saya lihat followers dari akun ini yang sudah sangat banyak, memperlihatkan bahwa dukungan dari para netizen kepada akun ini sangatlah tinggi. dan hal ini sama saja dengan para netizen mendukung terjadinya pelanggaran privasi. mungkin para netizen hanya ingn memfollow akun ini untuk hiburan saja ataupun sumber gossip (yang ada buktinya) semata. namun tidak mereka ketahui dengan "adanya kekuatan hengpon jadul" ini telah melanggar privasi seseorang.
BalasHapusdulu sebelum saya tau adanya akun ini, seorang netizen memberi tau saya untuk memfollow akun ini, lalu saya bertanya mengapa saya haru memfollow lambeturah? katanya, lambeturah merupakan sumber gossip khususnya untuk artis ter up-to-date dibandingkan dengan siaran atau artikel gossip. iya memang ter up-to-date namun dengan cara menlanggar privasi orang lain. ironisnya adalah lambeturah bukanlah akun satu-satunya yang ada di sosial media yang telah melanggar privasi banyak orang.
Poppy Anggreini - 1506756280
Pada kasus lambeturah ini, menurut saya akun anonim ini menggunakan privasi artis-artis Indonesia sebagai komoditinya . Selain (ilusi) privasi artis, lambeturah juga menggunakan para followersnya sebagai komoditas sendiri yang bisa menarik para pengiklan untuk beriklan di akun intagramnya Dalam kasus ini telah terjadi komodifikasi (ilusi) privasi dan khalayak (followers lambeturah) . Komodifikasi adalah proses transformasi sebuah produk/jasa untuk dipasarkan dan memiliki nilai tambah untuk ditukarkan. Proses komodifikasi dimulai ketika pelaku media mengubah pesan melalui teknologi yang ada menuju sistem interpretasi yang penuh makna hingga menjadi pesan yang Marketable (Vasco,2009). Proses komodifikasi menggambarkan bagaimana cara kapitalisme mengemban tujuan utamanya untuk melakukan akumulasi modal atau mewujudkan nilai melalui trasnformasi nilai guna menjadi nilai tukar (Mosco, 1996 ;p.140). Secara tidak sadar lambeturah telah menjadi produk kapitalisme berkedok akun anonim.
BalasHapusreferensi : Mosco, V. (1996). The Political Economy of Communication – Rethinking and Renew (1st ed.
Muhammad Ruswan - 1506756305
Dalam buku Online Privacy and Social Media, dinyatakan bahwa banyak orang merasa senang berbagi informasi di sosial media karena rasa anonimitas dan keamanan yang mereka rasakan saat berbagi informasi. Karena apa yang dibagikan di sosial media dapat mereka bentuk sesuai keinginan dan pemikiran mereka sendiri. Begitupula dengan akun LambeTurah ini, sampai sekarang identitas aslinya masih belum diketahui dan dengan menggunakan identitas sebagai "lambeturah" pemilik akun merasa lebih aman dalam menyebarkan informasi melalui instagram. Apa yang terjadi pada fenomena lambe turah sendiri merupakan efek dari konvergensi media di mana batasan antara ruang privasi dan publik menjadi tidak jelas. Hal yang menurut saya memprihatinkan adalah akun ini sesungguhnya telah menjual privasi seseorang untuk mendapatkan uang. Terlepas dari fakta bahwa artis terkenal memang sulit rasanya menciptakan ruang pribadinya, tetapi mereka memiliki hak untuk melakukan apapun yang mereka inginkan dan memiliki ruang privasinya tersebut. Saya rasa tidak etis ketika privasi seseorang, artis sekalipun menjadi bahan yang diperjual belikan. Hal yang lebih ironis banyak sekali orang yang tidak mengerti akan konsep privasi, sehingga pro terhadap akun ini karena dianggap sebagai kunci dari segala gossip dunia hiburan. Tanpa mengerti bahwa sebenarnya akun ini telah melanggar privasi seseorang dan menjadikannya komoditas yang diperjual belikan.
BalasHapusNadita P. Hapsari -1506685901
Lambe Turah adalah satu dari ratusan media sosial lain yang anonim, dan secara terus terang melanggar privasi publik figur dengan mengunggah foto-foto yang sifatnya pribadi dan bukan untuk dikonsumsi publik. Kasus ini merupakan salah satu bentuk nyata dari konvergensi media, dimana sudah tidak ada lagi pembatas yang jelas antara ruang publik dan ruang pribadi. Menurut saya, solusinya hanya satu, pembatas tersebut harus terlebih dulu diperjelas. Karena, jika ada seorang publik figur yang protes karena ia merasa ruang pribadinya terganggu dan kemudian ia ingin menuntut akun tersebut, akan sangat sulit untuk direalisasikan karena: 1. Akun tersebut anonim. 2. Foto/video yang diunggah berasal dari para pengikut akun itu sendiri; sumber informasi yang berkontribusi banyak. 3. Pastinya akan banyak massa yang protes, karena pengikut setianya saat ini hampir mencapai angka 3 juta.
BalasHapusNadia Arzella (1506756381)
Hal hal personal memang tidak bisa disebarkan begitu saja ke publik karena merupakan pelanggaran privasi. Namun ada beberapa hal yang memang disetujui untuk dibagikan kepada publik dan hal seperti ini seharusnya tidak dikatakan sebagai pelanggaran privasi. Sebagian konten yang dibagikan lambe turah memang ada yg masih bersifat sangat personal seperti obrolan chat yg di screenshot, maupun foto-foto yang diambil secara diam-diam. Namun sebagian lainnya mereka hanya membagikan hal hal yg sudah juga dibagikan sendiri oleh para selebriti tersebut. Namun sebenarnya kalau diperhatikan lebih jauh, akun ini bisa dikatakan sebagai opinion leader untuk gosip-gosip artis. Mereka seringkali menyampaikan caption bernada provokasi untuk mengajak netizen membenci beberapa selebriti karena kasus kasus yang sebenarnya terbilang personal seperti dugaan kasus perselingkuhan artis. Dengan menyudutkan dan provokasi bahkan mempermalukan sebenarnya apa yang dilakukan Lambe Turah bisa dibilang merugikan kehidupan para selebriti.
BalasHapusKonvergensi media telah membuat segala sesuatu yang harusnya mempunyai batas menjadi bias, salah satunya privasi. Informasi sensasional pada dasarnya memang digemari masyarakat terutama yang menyangkut privasi atau kehidupan sehari- hari dari public figure. Ditambah lagi dengan adanya akun pelopor seperti lambeturah ini yang memfasilitasi pengadaan berita tersebut. Adanya fitur report merupakan langkah awal yang dapat dilakukan bagi siapapun yang merasa terusik oleh postingan atau akun tertentu. Namun itu saja tidak cukup harus ada peran serta pemerintah untuk membuat perturan tertulisnya. Saya setuju dengan pendapat kelompok yang menyatakan bahwa harus ada regulasi yang lebih jelas untuk melindungi privasi seseorang di media sosial. Lagi- lagi regulasi itu harus dibuat relevan dengan apa yang terjadi di masyarakat. Regulasi dibuat juga harus mengikuti perkembangan teknologi.
BalasHapusNabila Khansa/ 1506686091
Eksistensi dari akun ini terbilang kontroversial, karena sebelum era konvergensi media dan berkembangnya internet, pelanggaran privasi artis telah banyak dilakukan bahkan oleh para professional, seperti wartawan - wartawan infotainment dan paparazzi yang memang bekerja untuk media massa dan pekerjaannya diakui. Sehingga, masyarakat pun secara tidak sadar memaklumi bahwa pelanggaran privasi sudah menjadi risiko dari bekerja di dunia hiburan, padahal di lain sisi, privasi merupakan hak setiap orang. Mungkin akan membutuhkan proses yang panjang dan sulit untuk menyelesaikan masalah ini, dari sisi regulasi maupun kesadaran masyarakat tentang isu privasi. Namun, yang juga berbahaya dari kehadiran akun ini adalah bila berita privasi yang ditampilkan bersifat provokatif dan menimbulkan kebencian hingga pencemaran nama baik. Seperti yang dilansir detik.com pada Desember 2016 (https://news.detik.com/berita/3299881/dipolisikan-istri-mario-teguh-lambeturah-hapus-postingan-di-instagram), pemilik akun ini dilaporkan ke polisi atas dugaan pencemaran nama baik dan dijerat UU ITE
BalasHapusAqila Mazi 1506727103
Menarik bahasan yang dipilih kelompok ini, mengaitkan lambe turh dengan isu privasi yang mana sangat penting di era digital dan kebebasan informasi seperti sekarang. privasi dijadikan sebagai komoditas, padahal dampak dari penyebaran data pribadi ini akan sangat serius dalam jangka panjang/jengka pendeknya.
BalasHapusyang menarik dari lambe turah ini adalah bahwa akun tersebut sering dijadikan referensi program tayangan infotainment di televisi. posisi lambe turah di sana layaknya sebagai 'jurnalis investigasi' yang maha tahu gosip-gosip terbaru.
AHmad Fitriyan - 1506755580
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPertanyaan yang muncul pada diri saya adalah bagaimana dengan infotainment? Tidak hanya akun Lambe Turah saja yang melanggar privasi akan tetapi juga infotainment yang kita temukan di televisi. Seperti contohnya adalah dengan kasus yang dicontohkan oleh KPI (1) seperti kasus Farhat Abbas dan Regina, Ahmad Dhani dengan Maia Estianty, Koko Liem dengan mantan istrinya, Charlie dengan Rere. Selain itu dengan saluran televisi yang seharusnya memiliki gatekeeper untuk lebih hati - hati menyebarkan informasi kepada khalayak luas. Akan tetapi sangat disayangkan jika gatekeeper ini tidak berjalan dengan semestinya. Ditambah lagi pada awalnya akun Lambe Turah ini tujuan awalnya bukan untuk keperluan komersil seperti infotainment yang berada di televisi. Oleh karena itu muncul lagi pertanyaan yang baru, di antara infotainment dan akun semacam Lambe Turah manakah yang benar - benar melanggar privasi? Di tambah lagi dengan Lambe Turah ini berada di media sosial yang sudah tidak ada batasan.
BalasHapus1. http://www.solopos.com/2016/01/19/peringatan-kpi-kpi-peringatkan-infotainment-tak-umbar-aib-orang-
Vanadya Adistiara - 1506720551
Lambe Turah merupakan fenomena menarik di jejaring sosial dimana akun anonim memiliki berita-berita yang terbaru dengan pengikut yang sangat banyak. Menurut saya privasi artis-artis yang diberitakan tak sepenuhnya dilanggar, toh ada juga artis-artis yang istilahnya menumpang untuk terkenal melalui akun ini. Namun saya setuju bahwa akun ini tetap melanggar privasi jika informasi yang disebarkan tidak melalui persetujuan pihak yang berkaitan. Cara report sebenarnya sudah saya lakukan terhadap akun-akun sejenis dan saya rasa cukup efektif.
BalasHapusVicentius Hino Saputra
Benar, aset yang dimiliki dan 'dijual' Lambe Turah sepertinya adalah private life dari para public figure dan sebagian besar disebabkan oleh kemajuan dan konsumsi teknologi secara massal. Orang-orang biasa atau para netizen dapat mempengaruhi budaya selebriti dengan menggunakan internet untuk menyebarkan cerita dan foto tentang orang-orang terkenal. Bahkan reporter gossip konvensional juga menjadikan Lambe Turah sebagai sumber. Fotografer amatir dan penggemar gosip hanya dengan smartphone sekarang bisa menjual gambar-gambar dari hp mereka, atau mendevaluasi biaya gambar dengan membagikannya secara bebas di Internet. Tapi kalau melihat dari sisi para selebriti sendiri, dengan adanya teknologi, sosmed, dan lainnya, walau privacy mereka lebih terancam dari sebelumnya mereka juga memiliki Twitter dan forum lainnya untuk mengekspresikan kemarahan mereka secara terbuka dan langsung.
BalasHapusShahnaz Aulia
1506730855
Adanya akun Lambe Turah menjadi pro-kontra di masyarakat. Menggunakan anonimitas akun ini menyebarkan banyak informasi yang terjadi di berbagai kalangan dan mengangkat beberapa kasus yang jauh lebih update dibandingkan media hiburan maupun berita. Sebagian besar unggahannya ia dapat dari akun media sosial orang lain dan di unggah ulang. Tentu hal tersebut mengganggu privasi individu yang bersangkutan, akibatnya beberapa minggu yang lalu akun Lambe Turah ini sempat tidak dapat diakses atau di non aktifkan sementara, akibat laporan dari banyak individu. Di sisi lain, akun Lambe Turah menjadi opinion leader dalam beberapa kasus. Akun ini juga sering mengunggah keluhan dari pengikutnya yang menjadikan informasi tersebut viral. Tidak jarang juga publik menjadikan akun ini sebagai solusi dari masalahnya agar segera di beritakan di media. Namun, di Instagram sendiri ada tombol privat agar orang – orang yang tidak dikenal tidak dapat mengakses foto – foto maupun video dari akun kita, jadi jika kita tidak melakukan hal tersebut bukankah berarti itu bukan privasi kita? Karena kita bersedia, laman pribadi kita diakses.
BalasHapusSalsabila Puspitawardhani - 1506720671
Apabila Lambe Turah dianggap sebagai akun yang melanggar privasi figur publik, bagaimana dengan pengguna Instagram lain yang hanya memiliki followers sedikit? Lambe Turah dianggap melanggar privasi, karena ia menyebarkan "berita" kepada followersnya yang berjumlah banyak yakni 2.6 juta. Bagaimana dengan akun kecil yang hanya memiliki followers sedikit, lalu ia mengupload sebuah "berita" di akun nya. Salah satu followers nya melihat "berita" tersebut, dan menyebarkan lagi dengan cara re-post. Begitu seterusnya sampai menyebar kemana-mana. Apakah hal tersebut dapat dikatakan sebagai pelanggaran privasi juga? Karena akun yang memiliki followers sedikit tersebut niat awalnya hanyalah ingin menunjukkan kepada teman-teman peer group nya.
BalasHapus- Hasna Afifah, 1506756551 -
saya setuju dengan materi ini karena dengan adanya teknologi yang semakin maju di era konvergensi media, privasi merupakan hal yang sangat rawan dan mudah untuk disalahgunakan. seperti yang sudah dipelajari dalam matakuliah PTIK juga bahwa ruang privasi sekarang ini sudah tidak ada karena hilangnya batas-batas tersebut. media yang ada sekarang ini sangat mudah untuk menyalahgunakan privasi seseorang untuk kepentingannya sendiri, hal ini sangat relevant dengan contoh yang dibahas pada blog ini.
BalasHapusoleh karena itu perlu bagi masyarakat untuk mengetahui bahwa kemudahan yang media berikan seharusnya digunakan sebaik mungkin agar tidak ada pihak-pihak yang dirugikan.
- Angga Adriwinanto 1506686293
Sebagai orang yang cukup concern dengan privasi saya, saya sangat setuju dengan tulisan ini. Tulisan ini secara baik menyoroti hukum di Indonesia yang berhubungan dengan privasi, tetapi belum diimplementasikan secara baik oleh lembaga penegak hukum yang bersangkutan. Di sini pun juga membicarakan tentang tidak adanya regulasi di Indonesia yang mengatur reposting-an akun seperti @lambe_turah ini.
BalasHapusKita harus sadar juga bahwa privasi kita sebagai warga sipil dan rakyat biasa pun penting. Tidak hanya figur publik seperti artis, tetapi kita sebagai masyarakat biasa juga memiliki hak asasi yang sama akan privasi, seperti yang tertera pada Artikel 12 di Universal Declarations of Human Rights (UDHR) yang diadopsi oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 1948.
Wulandari Anindya Kana - 1506730874
Saya cukup setuju dengan keterkaitan konten tersebut dengan teori yang diberikan yaitu salah satunya privasi. Memang privasi masyarakat saat ini sudah kurang kerahasiaannya
BalasHapuspengguna media saat ini sering diawasi oleh produsen-produsen, diawasi agar data mereka digunakan dalam iklan dan tujuan lainnya, yang membuat mereka menjadi objek informasi. Saya juga sependepat adanya keterkaitan teori rugalsi yang menyertakan peraturan menteri komunikasi dan informatika nomor 20 tahun 2016 tanggal 1 desember 2016 yang mengenai perlindungan data pribadi.
-Sintya Faradila Putri / 1506720753-
Saya setuju dengan perkataan kelompok bahwa mengumbarkan privasi seseorang di media sosial sebaiknya harus dilaporkan. Akun Lambe Turah cukup mengkhawatirkan karena mempublikasikan momen-momen privat yang seharusnya tidak diupload tanpa persetujuan artis. Namun, sebagai seseorang yang pernah melaporkan langsung ke Instagram, cukup susah untuk membuat Instagram melakukan aksi yang cepat dan langsung men-take down konten yang ada. Belum lagi, jika sudah dilaporkan dan memang sudah di tutup akun/postingan dari sang akun, seseorang dibalik media tersebut bisa membuat akun baru atau bisa memposting ulang konten karena sudah mereka pegang konten tersebut. Maka dari itu saya lebih setuju jika ada regulasi baru yang lebih ketat mengenai privasi di media online dan dengan aksi yang lebih cepat juga, khususnya dari pihak media sosial yang bersangkutan.
BalasHapusPoeti Gladyzka Emiria - 1506728693
Secara garis besar, kelompok telah menyajikan artikel menarik yg memperlihatkan bagaimana teknologi telah mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan manusia.
BalasHapusDalam dunia digital, batasan antara privasi dengan bukan privasi sudah sangat kabur. Akan tetapi apa yg dilakukan Lambe Turah terkadang tidak bisa dikatakan melanggar privasi karena memang sudah dipublikasi oleh pemilik asli dari konten tersebut. Lambe Turah menjadi sangat diperbincangkan karena seringkali mempublikasikan konten-konten yg kontroversial yg tidak bisa disediakan sumber lainnya. Gaya penulisan yang "nyinyir" dan penggunaan kata-kata baru juga turut berperan dalam masifnya pengaruh Lambe Turah dalam dunia digital.
- Clarissa Setyadi